Saturday, 13 August 2011


Sebuah anugrah yang luar biasa jika kita mampu membawa anak yatim ke dalam rumah kita. Rumah – rumah yang dicintai Allah ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang dimuliakannya.
Buku 1001 berkah anak yatim adalah buku yang dapat menggugah jiwa kita untuk segera menyisihkan sebagian rezeki kita untuk menyantuni anak yatim, karena dalam buku ini penulis yang saat ini sedang aktif di pondok pesantren anak yatim menceritakan beragam kisah anak yatim yang menggetarkan jiwa.
Misalnya kisah tentang anak-anak yatim korban dari tsunami, trauma seorang anak yatim bernama Badrun yang menjadi saksi bisu pembantaian dan pemerkosaan ibu dan adiknya, kisah Muchtar yang ayahnya meninggal sejak dia masih dalam kandungan, dan beragam kisah lainnya. Buku ini juga menceritakan beragam kisah para penyantun anak yatim, keajaiban-keajaiban yang mereka rasakan setelah menyantuni anak yatim dan kisah-kisah setelah menyia-nyiakan anak yatim.
Misalnya kisah dari Halimatus Sa’diyah (Ibu Panti pertama) setelah menyusui satu ruh yang berkah (Rosulullah SAW), keledai beliau mampu mengejar dan melampaui semua hewan milik orang yang datang sebelumnya, atau kisah dari seorang tunanetra yang mampu mencukupi semua kebutuhan istri dan 4 anaknya ditambah seorang anak yatim dengan hanya mengandalkan keahliannya sebagai tukang pijat, atau kisah dari seorang yang berumur 30 lebih, bertemu jodohnya dan menikah setelah menyantuni anak yatim, dan bahkan kisah dari penulis sendiri yang mampu pergi haji setelah menjadi pengasuh pondok pesantren anak yatim. Buku ini tidak hanya akan menggiring Anda untuk memahami nikmatnya berbagi, tetapi juga akan mengajak Anda meraih 1001 keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Diantara anugrah yang Allah berikan kepada penyantun anak yatim, yaitu :
1. mengundang rezeki dan melimpahnya keberkahan
2. berkedudukan dekat dengan Rosulullah di surga (HR. Bukhori)
3. menjadikan rumah tangga yang paling dicintai Allah (HR Thabrani)
4. melunakkan hati dan memenuhi kebutuhan (HR Thabrani)
5. diharuskan masuk surga (HR Tirmidzi)
6. melepaskan label pendusta agama (Al Ma’un :1-3)
Dalam buku ini penulis juga memberikan panduan praktis bagi Anda yang ingin menyantuni anak yatim, yaitu :
1. Mencari tahu tentang panti-panti yatim yang amanah
2. Menyantuni anak yatim dengan cara mengambil dan merawatnya dalam satu atap
3. Setiap bulan harus menyiapkan anggaran belanja keluarga khusus untuk satu anak yatim yang sama
Setelah membaca buku ini penulis berharap, anda mendapat gambaran sebagian derita kehidupan dari sebagian saudara kita (anak yatim), sehingga jika anda saat ini memiliki kemampuan lebih, segera tergerak untuk memberikan santunan ataupun sekedar kasih sayang atau perhatian pada mereka, agar anda juga menyadari betapa banyaknya keberkahan yang akan anda rasakan baik di dunia maupun di akhirat. Orang yang bahagia adalah yang bisa membahagiakan anak yatim. Tertawa mereka dapat membuka pintu rida Allah Swt.
Tulisan dalam buku ini memang memberikan gambaran tentang keberkahan dari anak yatim yang ditulis dalam topik-topik di setiap babnya, namun ada sebagian sub topik yang tidak sesuai dengan judul topiknya. Satu nilai lebih buku ini, terpaparnya kisah-kisah riil dengan kata-kata yang indah sehingga benar-benar menyentuh jiwa kita. 

Hadits Tentang Anak Yatim



Hadits-hadits yang membahas tentang Anak Yatim


1. Hadits Pertama “Barang siapa yang mengikutsertakan   seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” [HR. Abu Ya'la dan Thobroni, Shohih At Targhib, Al-Albaniy : 2543].


2. Hadits Kedua “Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” [HR Thobroni, Targhib, Al Albaniy : 254] ALLAHUMAJ’ALNA MINHUM YA RABB…


3. Hadits ketiga Suatu ketika Saib bin Abdulloh rodhiyallohu ‘anhu datang kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, maka Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya : “Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, laksanakan pula ia dalam masa keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim, dan berbuat baiklah kepada tetangga.” [HR.Ahmad dan Abu Dawud, Shohih Abu Dawud, Al-Albani : 4836]


4. Hadits keempat Dalam sebuah atsar disebutkan riwayat dari Daud ‘alaihissalam, yang berkata : “Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang.” [HR. Bukhori]

Friday, 12 August 2011

LARANGAN DAN ANCAMAN BAGI YANG MENYAKITI ANAK YATIM


Firman Allah S.W.T yang bermaksud :
" Jangan demikian, sebenarnya kata -kata kamu itu salah. Bahkan perbuatan kamu wahai orang-orang yang hidup mewah, lebih salah lagi kerana kamu tidak memuliakan anak yatim, malah kamu menahan napa yang ia berhak menerimanya."
" Dan kamu tidak menggalakkan untuk memberi makanan yang berhak diterima oleh orang miskin"
Surah Al Fajr : 17 - 18 ( Tafsir pimpinan Rahman)
Ayat menguraikan penyakit jiwa yang melanda manusia penderita kemarau iman. Mereka ego dan hanya mementingkan diri mereka sendiri, dan tidak mempunyai belas kasihan. Mereka telah terkena virus penyakit pelit.Allah telah menganugerahkan mereka harta yang melimpah ruah, tetapi mereka tidak mau peduli dengan masyarakat sekeliling. Termasuk menolong anak yatim dan memperlakukannya dengan baik. Padahal Rasul SAW bersabda " Rumah yang paling disukai oleh Allah adalah rumah yang memuliakan anak yatim".
Ahli Tafsir , Muqatil mengatakan bahawa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Qudamah ibnu Maz'un seorang anak yatim yang berada dalam asuhan Umayyah bin Khalaf.
2. Firman Allah S.W.T yang bermaksud :
" Maka adapun anak yatim itu, maka janganlah kamu hinakan ( Ad - Dhuha : 9 )
Oleh sebab itu engkau telah merasai nkenyataan itu dan Allah sendiri yang yang menanamkan kasih sayang kepada pengasuh - pengasuhmu diwaktu engkau kecil maka hendaklah engkau tunjukkan pula kasih sayang kepada anak - anak yatim , janganlah engkau bersikap keras dengan mereka , jangan mereka dipandang hina. Tanamkanlah perasaan kepada anak - anak yatim itu bahawa mereka dibela, dibelai dan dikasihi. Harta benda mereka hendaklan terjamin sampai mereka dewasa.
3. Firman Allah SWT yang bermaksud n:
" Tahukah engkau siapakah orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menolak anak yatim" ( Al Ma'un : 1-2)
Apabila Allah memulai ayat dengan sesuatu pertanyaan, itu bererti menyuruh kepada rasul agar hal itu diperhatikan dnegan lebih bersunggu - sungguh. Kerana kalau tidak dijelaskan dengan gaya bahasa seperti ini ( istifham) , orang menyangka bahawa menduskan agama hanyalah tidak mau percaya kepada Agama Islam . Ertinya , kalau sudah solat dan puasa misalnya , maka dia tidak dianggap mendustakan agama.
Denga ayat ini jelas bahawa menolak anak yatim adalah mendustakan agama yang sangat tercela. Kata "Yadu'u"dalam ayat tersebut bererti menolak iaitu menolak dengan tangan bila dia mendekat.
Pemakaian kata " yadu'u" tersebut menunjukkan sangat benci . Rasa tidak senang , rasa jijik dan tidak boleh mendekat . kalau dia cuba mendekat maka ditolakkan agar dia jatuh. Dengan demikian bahawa orang yang membenci anak yatim adalah orang yang mendustakan agama, walaupun dia beribadat. Kerana rasa benci , sombong dan bakhil tidak boleh ada dalam jiwa yang mengaku beragama.